Dalam suatu acara dzikir tasyakuran pernah kita lihat sebuah hidangan yang berupa nasi tumpeng lengkap dengan lauk dan sayuran. Dan disertai dengan Bakakak Ayam. Semua hidangan tersebut mengandung filosofi dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila kita resapi dan perhatikan semua hidangan ini sebagai suatu simbol rasa syukur atas nikmat dan anugrah dari gusti Allah Swt.
Nasi tumpeng yang berarti gambaran sebuah gunung yang bermakna keteguhan iman dan keyakinan kita kepada Allah Swt. Yang maha pencipta, yang maha kaya, yang senantiasa memberikan rezekinya dan anugrahnya kepada semua makhluk yang diciptakannya. Warna kuning perlambang kemulyaan yang didapatkan dengan ilmu pengetahuan dan ibadah yang semata-mata hanya mengharapkan ridho illahi.
Bakakak Ayam Satu simbol kepasrahan kita kepada Allah Swt. Yang menentukan takdir dalam kehidupan ini. Kalimat Laa Haula Wala Quwwata illabillah
" Tidak ada daya dan upaya selain pertolongan Allah Swt".
Di Samping nilai seni juga mengandung nilai sedekah yang sangat dianjurkan untuk semua kaum muslimin.
"Maha Benar Allah Dengan Segala Firmannya".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar